Kamis, 23 Januari 2014

Being (House) Wife: Tak Semati Gaya yang Disangka

Apa esensi menjadi istri? Sepertinya akan lebih dari sekedar perempuan yang mendampingi suami. Sejak dulu saya tahu bahwa saya akan menjadi "orang rumahan" setelah menikah. Meskipun, aktivitas yang pernah saya lakoni dan karakter saya mengatakan sebaliknya. Saya menyukai kegiatan <em>outdoor</em>, tapi bukan berarti tidak betah di rumah. Saya tak bisa diam, selalu aktif berkegiatan sosial, tapi bukan berarti saya tidak bisa menikmati duduk santai menikmati musik, buku, dan film. Saya selalu bisa menguasai diri dan keadaan, memimpin dan mengorganisir, namun bukan berarti saya tidak bisa dipimpin orang lain.
Seperti semua manusia, saya juga memiliki kemampuan beradaptasi -yang lumayan bagus. Bahkan, bisa dibilang tinggi (narsis yaa :D). Saya yang biasa tidur nyaman di kasur, pun bisa sama pulasnya ketika harus tidur di bak truk di jalanan bergelombang, di bawah terik matahari. Saya yang memuja kebersihan, tak jijik pula ketika harus meminum air dari kolam berpasir berwarna sedikit cokelat. Tombol "mode" di otak saya sepertinya bekerja optimal. Jadi bisa diganti-ganti kapan saja tanpa kendala. Saya selalu nyaman di setiap keadaan, kecuali lapar dan ingin buang air. :p
Dan demikian juga ketika mendapatkan status baru sebagai istri seseorang yang sangat saya cintai. Saya bisa dengan santai melepas pekerjaan yang saya tekuni berdasarkan hobi. Berpisah dengan "kebebasan" seorang lajang. Saya sudah menanti peran baru ini, bahkan sebelum saya tahu apa esensi menjadi istri. 
Beberapa bulan menjadi istri, saya memiliki rutinitas baru. Tentunya berbeda dengan sebelumnya, namun tanggungjawab yang saya miliki lebih besar. And gues what, I'm still alive! :) 
Suami saya bertanggung jawab sepenuhnya atas diri saya, dan saya pun memiliki andil sebagai orang yang bisa mewujudkan dia melakoni tanggung jawabnya tersebut. Sebuah lingkaran tanggung jawab yang (kadang) beberapa teman mengeluhkannya. 
Menjadi istri yang tak bekerja kadang menjadi momok bagi beberapa perempuan. Apalagi jika sebelumnya dia adalah seorang perempuan karier. Merasa mati gaya ketika harus diam di rumah. Saya juga sempat terpikir hal yang sama. Tapi, ternyata <em>nggak</em> se-mati gaya itu, <em>kok</em>! Pekerjaan domestik alias "pekerjaan rumah" bisa jadi kegiatan yang menyenangkan. Agar tak bosan, mengacak waktu atau memberikan spasi pada setiap kegiatan mungkin bisa dilakukan. Saya juga masih bisa melakukan hobi yang lain, seperti menulis dan fotografi.  Bonusnya, saya lebih punya banyak waktu untuk jalan bersama teman, menikmati film, buku, musik, dan sosial media hehehe.. jadi kalau dulu "me time" hanya seminggu sekali, sekarang setiap hari saya punya "me time"! Plus bisa belajar banyak hal baru. :)

So, just have fun and enjoy being housewife! (ik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar